Advertorial

5 Cedera yang Sering Menimpa Golfer, Bagaimana Mengatasinya?

Kompas.com - 03/09/2024, 11:56 WIB

KOMPAS.com – Pernahkah Anda mengira bahwa pemain golf jarang mengalami cedera saat berlatih ataupun bertanding di lapangan?

Menurut sejumlah penelitian, kejadian cedera pada pemain golf di dunia justru mencapai 64 persen. Adapun cedera terbanyak terjadi pada anggota gerak atas dan tulang belakang.

Meski terlihat sederhana, olahraga golf memerlukan banyak gerakan sendi atau range of motion serta kekuatan otot. Hal ini berpotensi menyebabkan cedera pada golfer, baik pemula maupun profesional.

Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Cedera Olahraga Mayapada Hospital Tangerang dr Muhammad Alvin Shiddieqy Pohan SpOT (K), mengatakan, pada umumnya cedera terjadi akibat penggunaan otot secara berlebihan.

“Selain itu, durasi bermain yang lama, postur tubuh dan teknik mengayun salah, serta kurangnya persiapan. Kemudian, risiko cedera menjadi lebih tinggi pada pemain berusia lanjut, faktor obesitas, dan kebiasaan merokok,” ujar dr Alvin Pohan dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (31/8/2024).

Baca Juga: Ini Olahraga Ringan yang Cocok untuk Pekerja Kantoran

Dokter Alvin Pohan menjabarkan lima jenis cedera yang terjadi pada golferPertama, cedera siku akibat gerakan intens dan berulang serta tekanan berlebihan pada siku. Kondisi ini menimbulkan peradangan jaringan otot dan tendon di siku.

Adapun cedera pada tendon siku dapat terjadi pada bagian dalam atau yang dinamakan golfer’s elbow dan bagian luar atau tennis elbow.

“Beberapa gejala yang terjadi berupa rasa nyeri pada area siku, rasa kaku saat digerakkan disertai kelemahan dan kurang bertenaga saat mengepalkan tangan, atau disertai rasa baal dan kesemutan yang menjalar dari siku ke tangan,” ujar dr Alvin.

Kedua, cedera bahu. Biasanya, hal ini umum terjadi pada pemain golf akibat beban berlebihan pada otot bahu karena gerakan yang intens dan berulang atau teknik yang salah.

Alhasil, terjadi peradangan pada jaringan otot dan tendon di bahu. Bahkan, berisiko timbul robekan pada otot-otot rotator cuff. Cedera pada otot-otot rotator cuff menjadi cedera bahu yang paling sering terjadi.

Baca Juga: Cegah Masalah Jantung saat Ibadah Haji, Simak Tip dari Dokter Kardiovaskular Mayapada Hospital Ini

Ketiga, cedera tangan dan pergelangan tangan yang disebabkan gerakan saat memukul bola dengan daya hentak yang kuat, intens, dan berulang. Hal ini mengakibatkan akumulasi tekanan yang berlebihan. Keluhan dapat berupa nyeri dan pembengkakan jaringan sekitar,” terang dr Alvin Pohan.

Keempat, cedera pada punggung dan pinggang. Cedera ini disebabkan oleh beban pada sendi punggung dan pinggang akibat gerakan memutar yang berulang ketika mengayun stik golf.

Golfer yang mengalami cedera tersebut biasanya mengalami keluhan nyeri yang dapat timbul karena adanya gangguan pada otot maupun pada saraf tulang belakang.

Terakhir, cedera pada lutut yang terjadi karena kelemahan otot-otot lutut saat menahan beban berat saat tubuh berputar. Cedera ini dapat berupa peradangan jaringan otot dan tendon di lutut, hingga robekan pada ligamen dan meniscus sendi lutut,” jelasnya.

Metode PRICE

Pada kesempatan sama, Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Cedera Olahraga Mayapada Hospital Bandung, dr Alvin Danio Harta Da Costa SpOT (K), menyarankan metode PRICE untuk menangani cedera golf ataupun jenis olahraga lain.

Baca Juga: Agar Tidak Cedera Tulang Belakang, Begini Posisi Mengemudi yang Ergonomis dan Aman

Dokter Alvin Da Costa menjelaskan, metode PRICE terdiri dari protection, yaitu proteksi menggunakan bidai/penyangga untuk melindungi area cedera.

Kemudian, rest, yaitu beristirahat, serta ice atau kompres area cedera dengan es menggunakan handuk tipis selama 15-20 menit setiap 2 hingga 3 jam.

“Selanjutnya, compression, yaitu kompres menggunakan perban elastis untuk mengurangi pembengkakan. Lalu, elevation, yakni mengangkat bagian yang cedera lebih tinggi dari bagian tubuh lain untuk mengurangi pembengkakan. PRICE harus dilakukan segera dalam waktu 48-72 jam pascacedera,” ungkap dr Alvin Da Costa.

Lebih lanjut, ia berpesan untuk menghindari HARM saat cedera golf.

Untuk diketahui, HARM terdiri dari heat atau panas tidak boleh terkena area cedera selama 48-72 jam pasca cedera karena bisa meningkatkan pembengkakan.

Baca Juga: Mayapada Healthcare Peroleh Pembiayaan Rp 700 Miliar dari KB Bank untuk Tingkatkan Layanan Kesehatan

Kemudian, alkohol, karena dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan meningkatkan pembengkakan.

“Selanjutnya, return to activity atau melanjutkan aktivitas, serta massage atau pijat karena menyebabkan peningkatan aliran darah ke area yang cedera, nyeri serta bengkak,” tambahnya.

Apabila cedera tak kunjung membaik, apalagi disertai bengkak dan nyeri memburuk, benjolan, perubahan bentuk, bunyi saat sendi digerakkan, ketidakmampuan bergerak, dan demam, segeralah periksa ke dokter.

Penanganan cedera golf lebih lanjut dapat dilakukan secara nonoperatif, meliputi pemberian obat-obatan, mengurangi pergerakan tubuh (imobilisasi), terapi, dan rehabilitasi. Sementara, pendekatan operatif dilakukan dengan operasi terbuka atau Arthroscopy (minimal invasif).

Dokter Alvin Pohak melanjutkan, arthroscopy dapat dilakukan untuk mengatasi masalah persendian dengan luka sayatan berukuran kurang dari 1 cm.

“Kemudian, memasukan selang kecil yang dilengkapi senter dan kamera yang berfungsi menangkap gambaran sendi dan menampilkannya di layar monitor sehingga dokter dapat melakukan analisis dan melakukan tindakan pada bagian dalam sendi,” jelas dr Alvin Pohan.

Baca Juga: Jantung Berdebar Tak Karuan saat Berolahraga? Ini Rahasia Olahraga Aman untuk Penderita Aritmia

Sebagai informasi, arthroscopy adalah operasi minimal invasif yang tergolong cukup singkat dengan durasi rata-rata 30-90 menit, proses penyembuhan lebih singkat, dan minim bekas luka.

Jika Anda mengalami cedera dan perlu ditangani dengan arthroscopy, tindakan ini dapat dilakukan di layanan Sports Injury Treatment and Performance Center (SITPEC) Mayapada Hospital.

Dalam memberikan layanan tersebut, Mayapada Hospital memiliki alat diagnosis lengkap dan berbagai peralatan medis untuk menunjang tindakan minimal invasif, serta didukung tim dokter multidisiplin dan fasilitas gym.

Tidak hanya menangani cedera olahraga, SITPEC Mayapada Hospital difokuskan bagi para atlet dan sport enthusiast dengan layanan komprehensif untuk pencegahan dan penanganan cedera olahraga, perawatan pascaoperasi cedera, serta program peningkatan performa olahraga.

Bagi Anda yang sedang mempersiapkan diri untuk turnamen golf dan ingin mencegah terjadinya cedera, SITPEC Mayapada Hospital menyediakan promo potongan harga Rp 500.000 untuk paket medical check-up (MCU) golfer yang berlaku di seluruh unit Mayapada Hospital hingga 31 Desember 2024.

Promo tersebut tersedia dalam rangka memeriahkan beberapa turnamen golf yang diselenggarakan pada Agustus 2024, seperti India Indonesia Golf Cup 2024 dan Asian Tigers 18-Hole & 45-Hole Challenge di mana Mayapada Hospital menjadi Official Medical Partner.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau