KOMPAS.com — Penyakit jantung rematik atau rheumatic heart disease (RHD) menjadi salah satu ancaman kesehatan serius yang harus diwaspadai.
Penyakit tersebut merupakan lanjutan dari demam rematik dan infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus grup A.
Kondisi tersebut membuat sistem imun tubuh secara keliru menyerang jaringan jantung yang akhirnya merusak katup jantung secara permanen.
Kerusakan katup jantung dapat memengaruhi fungsi jantung dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini berpotensi menyebabkan gagal jantung dan komplikasi serius lainnya.
Oleh karena itu, penyakit jantung rematik harus segera ditangani untuk mencegah kerusakan organ lain.
Baca juga: Mayapada Hospital Berhasil Pulihkan Fungsi Jantung Anak Lewat Operasi Mitral Valve Repair
Namun, penanganan penyakit tersebut sulit dilakukan. Dalam kasus parah, penanganan dapat mencakup pembedahan untuk mengganti atau memperbaiki katup yang rusak.
Salah satu rumah sakit yang pernah berhasil menangani masalah katup jantung adalah Mayapada Hospital Tangerang.
Pada Agustus 2024, rumah sakit tersebut menangani pasien laki-laki berusia 36 tahun yang memiliki keluhan batuk tak henti, sesak napas, hingga tidak mampu beraktivitas normal.
Dengan keluhan tersebut ia memutuskan untuk melakukan pengobatan di Mayapada Hospital Tangerang.
Mayapada Hospital melakukan pemeriksaan komprehensif melalui prosedur ekokardiografi. Prosedur tersebut merupakan salah satu langkah penegakan diagnosis pada penyakit jantung rematik.
Ekokardiografi dilakukan untuk memastikan penyebab penyakit dan langkah penanganan lanjutan paling optimal.
Pemeriksaan dilakukan oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Ekokardiografi Mayapada Hospital Tangerang dr Herenda Medishita, SpJP, FIHA(K).
Keseluruhan pemeriksaan bertujuan untuk mendeteksi kelainan pada jantung, pembuluh darah, aliran darah, dan kemampuan otot jantung dalam memompa darah.
Pemeriksaan tersebut menemukan penyempitan dan pengapuran pada katup jantung pasien.
“Kondisi ini tidak bisa lagi ditangani dengan obat-obatan sehingga harus dilakukan penanganan lanjut untuk mengatasi masalah katup jantungnya,” jelas dr Medishita dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (8/11/2024).
Dokter Medishita juga menjelaskan bahwa masih banyak prosedur pemeriksaan lain yang dapat menunjang diagnosis dokter, seperti pemeriksaan kadar sel darah putih, rontgen thorax untuk mendeteksi pembesaran pada jantung, elektrokardiografi untuk menghitung denyut jantung dan aktivitas listrik jantung, hingga magnetic resonance imaging (MRI) jantung untuk mendeteksi kondisi katup jantung dan otot jantung.
Penanganan lanjutan dilakukan oleh Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular Subspesialis Jantung Dewasa Mayapada Hospital Tangerang dr Arinto Bono Adji, SpBTKV, SubspJD(K), MARS.
Baca juga: Benarkah Olahraga Lari Bisa Jadi Investasi untuk Kesehatan Jantung? Begini Kata Dokter
Penanganan tersebut berupa tindakan penggantian katup jantung atau mitral valve replacement (MVR).
Tindakan itu dilakukan untuk mengganti katup jantung yang rusak, baik dengan donor katup maupun katup buatan.
Dokter Bono menjelaskan, tindakan penggantian katup jantung pasien dilakukan dengan minimal invasif (minim sayatan). Sayatan yang dibuat hanya sekitar 4-5 cm di dada kanan.
“Pemulihan pasca-operasi berlangsung cepat. Kurang dari 1 minggu pasien sudah bisa pulang,” ujar dr Bono.
Ia melanjutkan, bahkan kondisi fisik pasien sudah tampak kuat dan dapat beraktivitas normal 10 hari pasca-operasi.
Perlu diketahui, kasus kerusakan katup tersebut merupakan proses panjang dari kumpulan gejala yang dirasakan, seperti sesak napas, pembengkakan pada perut, tangan, atau kaki, mudah kelelahan, hingga rasa jantung berdebar-debar (palpitasi).
Apabila Anda pernah atau bahkan terus-menerus merasakan gejala-gejala tersebut, segera lakukan pemeriksaan agar dapat ditangani dengan lebih cepat dan efektif.
Untuk mendeteksi masalah penyakit jantung rematik dan menangani kerusakan katup jantung, percayakan kepada tim medis ahli dan berpengalaman di Cardiovascular Center Mayapada Hospital.
Cardiovascular Center Mayapada Hospital merupakan layanan unggulan berstandar internasional dalam penanganan masalah kesehatan jantung secara komprehensif.
Baca juga: Cardiac Emergency Mayapada Hospital, Solusi Cepat Atasi Gawat Darurat Jantung Saat Olahraga
Layanan yang disediakan pun beragam, mulai dari pencegahan, deteksi dini, intervensi jantung, bedah jantung, dan rehabilitasi jantung.
Cardiovascular Center tersebut telah banyak mengerjakan kasus jantung kompleks dengan tindakan advanced.
Salah satunya adalah penanganan gangguan pembuluh darah aorta dengan prosedur thoracic endovascular aortic repair (TEVAR) dan Bentall Procedure. Tindakan tersebut dikenal memiliki kesulitan tinggi.
Tak hanya itu, Cardiovascular Center Mayapada Hospital juga pernah menangani kasus bedah penyakit jantung bawaan pada anak-anak seperti tetralogy of fallot (TOF), atrial septal defect (ASD), dan ventricular septal defect (VSD).
Cardiovascular Center Mayapada Hospital juga memiliki layanan Cardiac Emergency yang siaga 24 jam untuk menangani kasus kegawatdaruratan jantung.
Kini, Mayapada Hospital menyediakan aplikasi MyCare untuk mempermudah pasien dalam melakukan penjadwalan konsultasi bersama dokter spesialis jantung Cardiovascular Center Mayapada Hospital.
Dengan aplikasi tersebut, pasien dapat memperoleh nomor antrean lebih awal tanpa perlu menunggu lama di rumah sakit.
MyCare juga telah terintegrasi dengan berbagai metode pembayaran sehingga lebih memudahkan pasien.
Di tambah lagi dengan Layanan Cardiac Emergency yang dapat dengan mudah diakses melalui fitur Emergency yang ada di aplikasi MyCare.
Baca juga: Cegah Masalah Jantung saat Ibadah Haji, Simak Tip dari Dokter Kardiovaskular Mayapada Hospital Ini
Selain itu, pasien juga dapat mengetahui informasi lengkap mengenai keberhasilan tindakan advanced Cardiovascular Center Mayapada Hospital melalui fitur Health Article & Tips di aplikasi MyCare.
Sebagai aplikasi yang mendukung gaya hidup sehat, MyCare juga terhubung dengan Google Fit dan Health Access untuk memantau kebugaran dan kesehatan jantung.
Pemantauan dilakukan melalui indikator jumlah langkah kaki, detak jantung, jumlah kalori terbakar, dan pengukuran body mass index (BMI).
Unduh aplikasi MyCare di Google Play Store dan App Store untuk mendapatkan reward point pada registrasi pertama di MyCare.
Reward point dapat digunakan sebagai potongan harga di berbagai layanan Mayapada Hospital.